Racauan tengah malam seorang pria dikala deadline publish website ini (editor pun tak sempat melakukan editting dengan sebaik2 dan sebenar2nya :p).
~~~~~~~~~~
Semua orang yang sedang dimabuk asmara atau jatuh cinta, atau sedang bergombal ria merayu pasangannya mungkin tidak lupa mengucapkan kalimat ini beberapa kali, untuk menguatkan argumennya bahwa mereka memang seharusnya bersama dan ini memang kehendak yang kuasa.
Jadi karena mereka bahagia bisa bersama dan berharap akan terus bersama, mereka mengatakan bahwa mereka memang sudah "jodoh", sudah digariskan, soul mate created in heaven. Mereka mencoba mempercayai ini adalah takdir...
Di kemudian hari saat berpisah, mencaci maki satu sama lain, menyalahkan dan sebagainya untuk menghilangkan rasa duka dan menggantinya dengan amarah, mereka akan berpikir mereka memang bukan jodoh, atau memang jodohnya sampai disini saja. Teman-teman si broken hearted pun juga akan menimpali dan menghibur: "Tenang aja, dia bukan jodoh loe..masih banyak yang lebih baik dari dia". Jadi memang bukan takdir mereka kah untuk berjodoh dan bagian dari takdir mereka kah bertemu untuk berpisah???
Posting ini ga akan bermain disitu,mungkin di lain waktu di lain tempat.
Saya cuma ingin menyatakan saya pemikiran saya:
Saya percaya dengan takdir. Tapi saya percaya Tuhan bukan seorang sutradara yang suka mempermainkan ciptaannya sebagai pemeran yang dipaksa jatuh bangun sesuka hati-Nya.
Saya percaya Tuhan dengan segala kekuatan dan ke-Maha besarannya telah menciptakan rangkaian jarring-jaring cerita panjang dari setiap manusia, dengan berbagai event dan hasil berbeda, tergantung jalan yang dipilih si manusia. Omongan soal definisi takdir pasti banyak pro-kontra, tapi saya Cuma menyampaikan apa yang saya percaya ini.
Jadi ketika pada tanggal 14 November 2010 nanti saya berada di sisinya, mengucapkan janji untuk memulai hidup bersama, saya setuju itu adalah takdir Yang Maha Kuasa, tapi ini semua terjadi karena saya menginginkannya berakhir seperti ini. Karena saya mencintainya, I believe that she and I were meant to be together,cause we both want it to end this way...
~~~~~~~~~~
Komen sang editor: "BLUSH"
-- written by. Papa Blob, disela-sela deadline mempublikasikan wedding-invitation blog kami :)
No comments:
Post a Comment